Program audio merupakan rancangan
yang akan dijalankan dan bersifat dapat didengar. Program audio sendiri
memiliki beberapa jenis, yaitu program musik, non musik, hiburan, dan non hiburan.
Program audio jenis musik biasanya menyajikan berbagai macam tipe musik. Terdapat uraian atau penjelasan dari narrator, tetapi tetap lebih didominasi oleh musik. Contoh program; pilihan lagu-lagu daerah, dll. Sedangkan program non musik biasa disebut Word Program, atau dalam bahasa Indonesia adalah program kata. Alasan disebut seperti ini adalah sajian di dalamnya jarang diselingi oleh musik dan lebih banyak uraian atau penjelasan dari naratornya. Word program terbagi tiga genre, yaitu political, cultural, dan miscellaneous. Contoh dari program non musik adalah berita, repotase, ceramah keagamaan. Selanjutnya adalah program jenis huburan. Dari Namanya saja pembaca pasti tahu bahwa program ini bertujuan tak lain dan tidak bukan adalah untuk menghibur pemirsa. Tidak ada unsur informasi-informasi yang penting di sini. Penyajiannya dapat berupa standup comedy, drama, dongeng, atau musik.Terakhir, program non hiburan. Tujuan program ini adalah untuk menyampaikan informasi. Audionya bisa diselipi dengan musik selingan, musik penghubung, atau instrumental. Contoh program ini adalah program instruksional.
Metode pembelajaran ceramah sebagai metode yang umumnya digunakan dapat dilaksanakan menggunakan media berbasis teknologi, yakni memanfaatkan platform online seperti podcast. Podcast adalah rekaman yang bisa didengar oleh khalayak ramai, serupa dengan radio, tetapi podcast dapat membagi tautan dan orang-orang secara mudah dapat klik tautan tersebut untuk diarahkan pada podcast yang dimaksud.
Bagi pendidik, podcast bisa bermanfaat dalam pembelajaran, karena dengan sekali rekaman, pembelajaran dapat tersampaikan dengan mudah kepada semua peserta didik dimanapun mereka berada, seperti yang disebut oleh (Laila, 2020) dalam penelitian yang berjudul “Inovasi Perangkat Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Podcast”. Selain itu, podcast memiliki karakteristik dalam fiturnya yaitu berepisode, dapat diunduh dan bertema serta beraneka ragam. Adapun penelitian lain yang dilakukan oleh (Ummiyyah & Hidayat, 2021) memberi informasi bahwa podcast sebagai metode pembelajaran yang ditunjang media audio ini memiliki tingkat keefektifan yang terbilang tinggi di pembelajaran era pandemi. Beberapa contoh penerapan podcast dalam mata pelajaran sejarah adalah mengenai materi pergerakan nasional, bagian konferensi meja bundar yang meliputi beberapa tokoh bisa dibuat podcast-nya dengan beberapa jenis suara disertai musik yang mendukung situasi dan kondisi ketika peristiwa tersebut berlangsung. Kemudian penyampaian materi tentang kemerdekaan Indonesia, yang dapat dibuat dengan podcast berbentuk drama. Pendidik berkesempatan untuk dapat membawa situasi dan kondisi pada masa lampau ke dalam kelas virtual mereka sehingga pembelajaran akan lebih bermakna karena peserta didik dapat mengkonstruksi pengetahuannya.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Ingin Membuat Sebuah Podcast dalam Pembelajaran?
Tentukan tujuannya terlebih
dahulu, apakah audionya untuk pemirsa tak terbatas usia dengan topik bebas dan
universal, ataukah program memang dirancang untuk kepentingan pembelajaran pada
jenjang tertentu. Jika option awal, berarti jenis audionya tergolong ke pada pendidikan, jika
option kedua, berarti audio termasuk dalam jenis audio pembelajaran.
Baiklah, Setelah Itu,…
Prosedur berikutnya adalah
membuat naskah program audio. Naskah ini ditulis dengan bentuk tabel yang
terdiri dari 3 kolom; nomor, pelaku/jenis suara, dan kalimat/musik/sound
effect.
Ketika membuat naskah, bahasa
atau tutur kata adalah unsur utama yang harus diperhatikan di sini. Jika diperuntukkan
untuk siswa SD, maka gunakanlah bahasa yang mudah dipahami. Namun bukan berarti
ketika memilih jenjang SMA yang menjadi sasaran audiensnya Anda dapat menggunakan bahasa yang gaul
dan bebas. Tentu saja kalimat yang digunakan tetap harus sesuai dengan kaidah bahasa
yang baik, tidak berbelit-belit dan bukan termasuk kata-kata yang sukar
dimengerti. Pemilihan musik dan sound effect pun perlu dipilah dengan baik. Bayangkan
saja Anda sedang membuat sebuah film teater! Anda harus bisa membawa suasana ke
dalam pementasan itu. Dengan musik dan sound ini lah penolongnya.
Musik dalam program audio
memiliki jenis, yaitu musik tema yang digunakan sebagai intro/awalan, musik
penyeling yang digunakan di sebuah adegan, musik penhubung yang digunakan untuk transisi, dan musik penutup untuk outro.
Ada beberapa istilah/kode dalam naskah audio yang harus diketik dalam tabel kalimat nanti, yaitu sebagai
berikut;
ANX: Penyiar - Biasanya muncul di awal sebagai pengenalan dan di luar program audio
NARR: Narator - Pembicara yang termasuk ke dalam program audio
Sound effect: SFX
MUSIK: Musik
Ketika akan mencantumkan musik yang langsung berhenti ketika podcaster berbicara, maka tulis: IN-UP-DOWN-OUT
Ketika musik yang dicantumkan masih berputar walau podcaster sudah berbicara, maka tulis: IN-UP-DOWN-UNDER-OUT
Ketika suara pembicara jauh dari mic: OFF
MIKE
Ketika suara pembicara dekat dengan mic:
ON MIKE
Ketika suara muncul sedikit demi sedikit: FADE IN-
Ketika suara menghilang sedikit demi sedikit: FADE OUT
Setelah itu, tentukan format audionya. Anda bisa memilih antara drama, wawancara, dll. Langkah berikutnya adalah mengembangkan sinopsis
(ringkasan cerita) dan treatment (alur):
Contoh sinopsis:
Seorang siswa SMP bernama Kiki
mendapat kabar bahwa ibunda dari teman baiknya, Fadhil, telah jatuh sakit. Hal
ini membuat Kiki bersimpati dan ingin segera menjenguknya sekaligus silaturahmi
sepulang sekolah nanti. Namun ternyata rencananya tidak sesuai ekspetasi,
Fadhil malah menyuruh Kiki untuk kembali supaya tidak mengunjunginya hari itu.
Apa yang terjadi?
Contoh treatment:
Program ini menggunakan bahasa
semi-formal, yang diawali dengan gambaran suasana sore hari sewaktu tokoh
pulang sekolah. Kemudian tokoh pergi berkunjung ke rumah temannya dengan tujuan
menjenguk orang yang sedang sakit. Kujungan tokoh ditolak sang tuan rumah. Di
perjalanan pulang, tokoh mulai bertanya-tanya mengapa ia tidak diperbolehkan
berkunjung oleh temannya. Sesampai di rumah, ibunda dari tokoh yang bijak
memberitahu alasan dibalik penolakan kunjungan terhadap orang sakit tersebut
berlandaskan Quran dan hadist.
Saya Sudah Siap Membuat Sebuah Podcast Pembelajaran!
Ya, selamat mencoba. Sebagai referensi, ini adalah contoh podcast untuk jenjang SD, klik link berikut.
Lalu berikut adalah contoh naskah audio milik pribadi, klik ini.
Daftar Pustaka:
Handayani, Z. L.,
Hadiapurwa, A., Azzahra, D. H., & Nugraha, H. (2021). Pembaharuan Strategi
Pembelajaran pada Mata Pelajaran Sejarah di Era Covid-19. Jurnal kajian
Teknologi Pendidikan, 329-426.
0 Komentar