freepik.com |
Bagaimana
Wujud Dimensi
Kurikulum
Sebagai
Ide,
Rencana,
Proses,
dan Hasil?
Dimensi kurikulum sebagai
ide menyatakan bahwa hal tersebut adalah langkah awal dalam pengembangan
kurikulum. Dalam membuat keputusan, ide-ide yang tersedia dipilih, mana yang paling
inovatif, konstruktif, dan sesuai dengan visi misi tujuan pendidikan. pemilihan
ide-ide tersebut akhirnya akan dipilih di sebuah pertemuan yang di mana
terdapat jabatan paling tinggi di sana.
Dimensi kurikulum sebagai
rencana diwujudkan dalam suatu dokumen tertulis. Karena bentuknya yang dapat
dibaca dan dilihat, maka mudah untuk menganalisis aspek-aspek yang terkandung
di dalamnya, seperti; pengembangan tujuan dan kompetenasi, struktur kurikulum,
kegiatan dan pengalaman, dll.
Dimensi kurikulum sebagai
proses merujuk pada hal yang sesungguhnya terjadi di lapangan. Pelaksana
kurikulum mungkin memandang kurikulum sebagai ide untuk diselenggarakan, tapi
belum tentu ketika proses dapat terselenggarakan. Dalam
Dimensi kurikulum sebagai
hasil mewujudkan bahwa hasil belajar adalah bagian dari kurikulum yang terdiri
dari beberapa aspek; pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nlai-nilai.
Kurikulum sebagai hasil merupakan kelanjutan dari kurikulum sebagai ide,
rencana, dan proses.
Apakah Perbedaan dari Ideal Curriculum, Actual Curriculum, dan Hidden Curriculum?
Ideal curriculum adalah
kurikulum yang dicita-citakan, actual
curriculum adalah kurikulum yang proses belajar mengajarnya terlaksana
tetapi belum mencapai ideal. Hidden
curriculum adalah kurikulum yang terjadi ketika sedang mempelajari
sesuaatu, artinya terjadi secara tidak sadar dan tersembunyi.
Bagaimanakah Fungsi Kurikulum Bagi Siswa dalam Konteks Pertemuan Tatap Muka Terbatas?
Fungsi kurikulum dalam PTM terbatas menjadi tidak ideal, mengingat tiga
jenis fungsi kurikulum menurut Hilda Taba, yaitu: 1) sebagai transmisi,
mewariskan nilai kebudayaan, 2) sebagai transformasi, yaitu melakukan perubahan
atau rekonstruksi sosial, dan 3) sebagai pengembangan individu. Ketiga hal ini
masih bisa dirasakan dalam kurikulum sekarang, namun masih belum maksimal
karena alasan diadakannya PTM sendiri bukanlah untuk menuntaskan kurikulum, seperti
yang dimuat pada
Seperti Apakah
Kontribusi
Psikologi
Belajar
Untuk
Mengatasi
Learning Loss yang Telah
Terjadi
Saat Ini?
Manfaat
psikologi belajar adalah untuk meletakkan tujuan belajar, megatur kondisi
belajar efektif, mencegah terjadi gangguan mental dan emosi, mempertahankan
adanya kesehatan jiwa yang baik, mengusahakan berkembangnya daya mampu, memberi
informasi, membantu siswa dalam mengatasi masalah, dan mengenal siswa secara
individual.
Namun,
di saat seperti ini, manfaat psikologi belajar tersebut tidak lagi terasa dan
akhirnya mengakibatkan learning loss.
Learning loss adalah penurunan kualitas belajar yang dicirikan dengan waktu
kegiatan pembelajaran yang hanya sedikit, nilai turun drastis, siswa merasa
stress bahkan mengganggu aspek emosionalnya, dan semua itu dikarenakan kurangnya
motivasi dari sisi siswa. Belajar sangat memerlukan motivasi. Hasil belajar
akan menjadi optimal, kalau ada motivasi yang diberikan.
Psikologi
belajar dapat menghasilkan pemahaman bahwa individu dalam kehidupanya selalu
mempunyai kebutuhan dan dorongan-dorongan, seperti memperoleh penghargaan,
kepercayaan, rasa aman, rasa kemesraan, dll. Apabila kebutuhan itu tidak
terpenuhi seperti saat pandemi ini maka akan membawa beberapa masalah emosional.
Keadaan seperti ini akan menimbulkan kesulitan belajar sebab dirasa tidak
mendatangkan kebahagiaan. Oleh karena itu, orang tua di rumah perlu cepat
mengetahui keadaan mental serta emosi siswa untuk menghindari learning loss.
Bagaimana Hirarki Komponen Tujuan
Pada
Kurikulum
2013?
Hirarki
komponen tujuan pada kurikulum 2013 adalah tujuan yang dimulai dari pendidikan
nasional, institusional, kurikuler, dan pembelajaran.
Tujuan
pendidikan nasional dirumuskan langsung oleh Pemerintah, yang dijadikan pedoman
bagi pengembangan tujuan-tujuan pendidikan yang lebih khusus. Tujuan
institusional adalah tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan jenjang pendidikan,
baik formal (TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA) atau nonformal (pesantren,
kursus). Selanjutnya dirumuskan ke pada tujuan kurikuler atau mata pelajaran,
kemudian ke dalam tujuan pembelajaran umum yang target pencapaiannya adalah
pertopik pembahasan, lalu ke tujuan pembelajaran khusus yang sasarannya setiap
subpokok bahasan.
Apa
Yang Dimaksud Dengan Kurikulum Sebagai Sebuah Sistem? Seperti Apakah Peran Guru
Dalam Menjaga Keseimbangan Kurikulum?
Kurikulum
merupakan sebuah sistem yang terdiri dari beberapa komponen, seperti; tujuan,
isi, metode/strategi, dan evaluasi. Semua komponen tersebut saling berkaitan
satu sama lain. Rencana yang tercantum dalam kurikulum selalu dirancang untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu, baik dalam aspek kemampuan sosial,
kemampuan pribadi, maupun kemampuan dalam bermasyarakat. Untuk menggapai tujuan
tersebut, diperlukan isi/materi yang harus disampaikan ke pada peserta didik
melalui kegiatan pembelajaran disertai metode/strategi yang digunakan.
Kemudian, untuk mengetahui seberapa efektif kurikulum yang digunakan melalui
proses pembelajaran, diperlukan evaluasi untuk menganalisisnya.
Guru
adalah salah satu peran dari pengembang kurikulum yang harus memerhatikan
kerangka dasar kurikulum sebagai sistem, yang di mana pokok-pokok dasarnya
adalah komponen dalam tingkat nasional, lembaga, bidang studi, maupun tingkat
program pembelajaran (silabus dan RPP).
Guru
merupakan faktor kunci dalam keberhasilan kurikulum. Bagaimanapun baiknya suatu
rancangan kurikulum, pada akhirnya bergantung pada kemampuan guru di lapangan.
Dalam menjaga keseimbangan kurikulum, guru harus memiliki kompetensi
profesional, pedagogis, personal, dan sosial. Apapun yang disampaikan guru ke
pada peserta didik harus sesuai dengan tuntutan kurikulum, sehingga mereka
tidak dapat dipisahkan, melainkan satu kesatuan.
Pendekatan
Dan Model Pengembangan Kurikulum Apakah Yang Cocok Digunakan Di Indonesia?
Pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan yang berpusat pada masalah, yang dilakukan
dengan cara mengidentifikasi berbagai masalah yang terjadi. Para guru diminta
mengumpulkan informasi terkait masalah pembelajaran yang terjadi. Untuk
mengabulkan keinginan guru dalam mengatasi masalah tersebut, pengembang
kurikulum dapat melakukan penelitian dan hasilnya dijadikan bahan pertimbangan dalam
pengembangan kurikulum. Alasannya karena diperlukan langkah awal yakni memfokuskan
pada pemecahan masalah terlebih dahulu, sekaligus meningkatkan kualitas sedikit
demi sedikit.
Model
pengembangan kurikulum yang dipilih adalah The
Administrative Model, yang menggunakan garis komando sebagai langkah awal
pengembangannya. Alasannya karena, seuatu yang ingin dilakukan semua berawal
dari pemimpin.
Mengapa
Kurikulum SD Menggunakan Pendekatan Terpadu (Integrated Curriculum)?
Integrated curriculum disusun
berdasarkan analisis kegiatan utama manusia dalam masyarakat, agar peserta
didik dapat mengenalinya dan mengatasi masalah yang dihadapinya. Dalam hal ini,
faktor yang dapat dijadikan landasan dalam susunan kurikulum tersebut bisa
menggunakan minat, kebutuhan, keuangan, keluarga, kewarganegaraan, sumber daya
alam, kegiatan sosial, pelestarian hidup, dan masih banyak lagi.
Dalam
penelitian yang dilakukan oleh
Melihat
Sejarah Perkembangan Kurikulum Di Indonesia Sejak Pasca Kemerdekaan Hingga Saat
Ini, Apa Sajakah Yang Menyebabkan Terjadinya Perubahan Kurikulum?
Adanya
ketidaksesuaian antara latar belakang kultur masyarakat dengan budaya
Indonesia. Penyebab lain adalah, masih kurangnya sikap dan kemampuan berpikir
kritis, analitis, reflektif, konstruktif, dan antisipatif terhadap pembaharuan
yang dikenalkan. Penerimaan pembaruan ini juga belum disertai tekad dan
semangat serta kerja keras dari guru. Guru memang memiliki potensi, tetapi juga
punya keterbatasan. Tidak sedikit guru yang menolak untuk melaksanakan
pembaharuan.
Daftar Pustaka
Arifin, Z. (2017). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
CNN Indonesia. (2021, June 15). CNN Indonesia.
Dipetik November 05, 2021, dari PTM Tahun Ajaran Baru, Sekolah Bisa Pakai
Kurikulum Darurat: www.cnnindonesia.com/nasional/
Eko. (2021, June 18). Paudpedia. Dipetik November
05, 2021, dari Prioritas PTM Terbatas Bukan Tuntaskan Kurikulum Tapi Pastikan
Peserta Didik Ikut Proses Pembelajaran: paudpedia.kemdikbud.go.id/berita/
Latifa, U. (2017). Aspek Perkembangan pada Anak Sekolah
Dasar: Masalah dan Perkembangannya. Academia, 186-196.
Nurjan, S. (2016). Psikologi Belajar. Jakarta: Wade
Group.
Pangestu, R. (2013). Psikologi Perkembangan Anak
Pendekatan Karakteristik Peserta Didik. Jogjakarta: BASOSBUD.
Tim Pengembang MKDP. (2016). Kurikulum dan Pembelajaran.
Dalam W. Sanjaya, & D. Andayani, Komponen-komponen Pengembangan
Kurikulum (hal. 45-60). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
0 Komentar