Pembelajaran Simulasi: Strategi Efektif untuk Pengalaman Belajar yang Memikat

 

freepik.com


Pembelajaran pada hakikatnya adalah sebuah kegiatan belajar mengahar yang melibatkan beberapa unsur, yakni tenaga pendidik, peserta didik, sumber belajar, dan lingkungan belajar. Pembelajaran sudah memiliki banyak problem di masyarakat sehingga diperlukan model-model dalam pembelajaran untuk mengatasi berbagai kendala yang terjadi. Salah satu model pembelajaran adalah model simulasi. Untuk mengetahui lebih lanjut, mari simak artikel ini!

 

Sebenarnya, Model Simulasi Itu Seperti Apa?

Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Model pembelajaran simulasi merupakan model pembelajaran yang membuat suatu peniruan terhadap sesuatu yang nyata, terhadap keadaan sekelilingnya (state of affaris) atau proses.  Model pembelajaran ini dirancang untuk membantu siswa mengalami bermacam-macam proses dan kenyataan sosial dan untuk menguji reaksi mereka, serta untuk memperoleh konsep keterampilan pembuatan keputusan.

Model pembelajaran ini diterapkan didalam dunia pendidikan dengan tujuan mengaktifkan kemampuan yang dianalogikan dengan proses sibernetika. Pendekatan simulasi dirancang agar mendekati kenyataan dimana gerakan yang dianggap kompleks sengaja dikontrol, misalnya, dalam proses simulasi ini dilakukan dengan menggunakan simulator.

Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi  adalah satu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai model statistic atau pemeran.

Udin Syaefudin Sa’ud (2005: 129) simulasi adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat variabel yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya. Simulasi memungkinkan keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasi secara nyata.

Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.22) metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.

Dalam pembelajaran yang menggunakan metode simulasi, siswa dibina kemampuannya berkaitan dengan keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam kelompok. Di samping itu, dalam metode simulasi siswa diajak untuk dapat bermain peran beberapa perilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.

 

Beberapa Hal Penting yang Perlu Kau Ketahui!

Simulasi itu dilakukan oleh kelompok peserta didik dan setiap kelompok mendapat kesempatan untuk melaksanakan simulasi yang sama maupun berbeda; 2) semua peserta didik harus  dilibatkan  sesuai peranannya;  3) penentuan  topik  dapat  dibicarakan  bersama; 4) petunjuk simulasi  terlebih  dahulu  disiapkan  secara  terperinci  atau  secara  garis besarnya, tergantung pada bentuk dan tujuan simulasi; 5) dalam kegiatan simulasi hendaknya mencakup semua ranah pembelajaran; baik kognitif, afektif maupun psikomotorik; 6) simulasi adalah latihan keterampilan agar dapat menghadapi kenyataan dengan baik; 7) simulasi harus menggambarka situasi  yang  lengkap  dan  proses yang  berurutan  yang diperkiran terjadi dalam situasi yang sesungguhnya; dan  8)  hendaknya dapat  diusahakan  terintegrasinya beberapa ilmu, terjadinya proses  sebab akibat, pemecahan masalah dan sebagainya.

Hal yang Melandasinya…

Model Simulasi merupakan penerapan dari dari psikologi sibernetik, yaitu suatu studi perbandingan antara mekanisme kontrol manusia (biologis) dengan sistem elektromagnetik. Berdasarkan paparan ahli psikologi sibernetika dengan teori sibernetika menganalogikan mekanisme kerja manusia seperti mekanisme mesin elektronik. Para ahli juga menganggap siswa sebagai suatu sistem yang dapat mengendalikan umpan balik sendiri. Sistem kendali yang dimaksud, baik pada manusia maupun mesin (komputer) mempunyai tiga fungsi seperti: 1) Menghasilkan gerakan/tindakan sistem terhadap target yang diinginkan (untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan). 2) Membandingkan dampak dari tindakannya tersebut, apakah sesuai atau tidak dengan jalur/rencana yang seharusnya (mendeteksi kesalahan). 3) Memanfaatkan kesalahan (error) untuk mengarahkan kembali ke arah/jalur yang seharusnya. Jadi, dapat ditarik garis besar belajar dalam konteks sibernetik yaitu seseorang yang secara sensorik mengalami konsekuensi lingkungan dan melibatkan perilaku koreksi diri

 

Baiklah, Mari Kita Pahami Langsung Sintaksnya!

Sintaks (Prosedur/ langkah - Langkah) Pembelajaran Simulasi. Menurut Joyce dan Weil (1980) dalam Udin (2001:66), model ini memiliki 4 tahap sebagai berikut:

Tahap I. Orientasi

Pada tahap ini, guru menyediakan berbagai topik simulasi dan konsep-konsep yang akan diintegrasikan dalam proses simulasi. Dilanjut dengan menjelaskan prinsip Simulasi dan permainan. Lalu guru memberikan gambaran teknis secara umum tentang proses simulasi.

Tahap II. Latihan Bagi Peserta Didik

Siswa membuat skenario yang berisi aturan, peranan, langkah, pencatatan, bentuk keputusan  yang harus dibuat, dan tujuan yang akan dicapai. Kemudian mereka dapat menugaskan para pemeran dalam simulas, dan mencoba secara singkat suatu episode

Tahap III. Proses Simulasi

Siswa melaksanakan aktivitas permainan dan pengaturan kegiatan tersebut. Kemudian siswa memperoleh umpan balik dan evaluasi dari hasil pengamatan dari performansi pemeran. Setelah itu, siswa melanjutkan permainan/simulasi

Tahap IV. Pemantapan dan debriefing

Siswa memberikan ringkasan mengenai kejadian dan persepsi yang timbul selama simulasi, baik ringkasan mengenai kesulitan-kesulitan  maupun wawasan para peserta. Siswa perlu menganalisis proses untuk membandingkan aktivitas simulasi dengan dunia nyata, apakah ada hubungan antara proses simulasi dengan  isi pelajaran atau tidak. Terakhir, kegiatan penilaian


Kesimpulan

Model pembelajaran simulasi adalah suatu model dalam sebuah proses pembelajaran dimana peserta didik melakukan suatu proses peniruan pada sesuatu yang nyata. Model pembelajaran simulasi diterapkan guna membantu peserta didik dalam mengaktifkan kemampuan yang di analogikan. Dalam model pembelajaran simulasi, siswa tidak hanya cukup paham materi, tapi sampai memiliki keterampilan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Anitah, Sri, W, dkk. (2007) Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sanjaya, Wina (2007).Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung.Kencana 

Santoso, E. (2011). Model-model Pembelajaran.

Syaefudin, Udin., Syamsuddin, Abin. (2005) Perencanaan Pendidikan Pendekatan Komprehensif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syaripudin, T. Kurniasih. (2015, September). Pengantar Filsafat Pendidikan. Percikan Ilmu. Bandung

Taniredjo, Tukiran  dkk.(2011). Model-Model  Pembelajaran  Inovatif. Bandung: Alfabeta

Uno, H.B. (2007). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Winataputra, Udin S. 2001. Model-model pembelajaran Inovatif. Universitas Terbuka, Jakarta.

Zainsyah, A. E., Supriadi, D., Hasballah Dkk. (1984). Model-Model Mengajar. Bandung: Diponegoro.

0 Komentar