Memaksimalkan Proses Belajar: Strategi Efektif untuk Meningkatkan Pembelajaran

freepik.com


Banyak sebab rendahnya kualitas pendidikan, salah satunya adalah kurang tanggapnya kegiatan pembelajaran di lingkungan siswa berada. Terkadang pembelajaran tersebut kurang bermanfaat bagi siswa. Agar menjadi bermakna, maka perlunya dilakukan perancangan dan pengembangan demi siswa sebagai subjek belajar. Siswa adalah manusia yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Pemahaman inilah yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik/pengajar untuk dijadikan landasan dalam mengembangkan pendidikan tersebut. Strategi pembelajaran merupakan cara yang akan dipilih dan digunakan oleh tenaga pendidik untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.

Strategi berasal dari kata “strategos” (Yunani) yang artinya  memberdayakan semua unsur, seperti perencanaan, cara dan teknik   dalam upaya mencapai sasaran. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan definisi dan strategi manapun merupakan suatu proses yang dilakukan guru/instruktur untuk menciptakan kondisi belajar siswa dalam upaya mencapai tujuan yang di harapkan. Proses akan menjadi efektif manakala guru/instruktur menciptakan “atmosfer” yang kondusif. Atmosfer akan terbangun dengan baik manakala guru/instruktur merujuk kepada kaidah dan prinsip sehingga secara didaktis pembelajaran akan berlangsung dengan baik.

 

 

Strategi Pembelajaran Itu Seperti Apa?

Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan  keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (Blackie, 1976). Sedangkan pembelajaran menurut Syaiful Sagala (2009) merupakan membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Dari pendapat di atas, bisa disimpulkan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai sebuah perencanaan dan cara yang berisi tentang rangkaian kegiatan, didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertenu.

 

Para Ahli Mengatakan…

Terdapat berbagai pendapat tentang strategi pembelajaran sebagaimana dikemukakan oleh para ahli pembelajaran (instructional technology), di antaranya akan dipaparkan sebagai berikut.

Miarso (2004) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kondisi yang diciptakan oleh guru dengan sengaja agar peserta difasilitasi dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

A.J. Romiszowski (1981) berpendapat bahwa strategi pembelajaran adalah suatu pandangan umum tentang rangkaian tindakan yang diadaptasi dari perintah-perintah terpilih untuk metode pembelajaran.

Gerlach (1980) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran  merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.

 

Beragam Jenis Strategi dalam Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan pola umum rencana interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Mari simak penjelasannya, berdasarkan (Rusman, 2017).

Berdasarkan rasio guru dan siswa yang terlibat dalam pembelajaran, terdapat lima jenis strategi pembelajaran, yaitu

1)      Pembelajaran oleh seorang guru terhadap sekelompok besar (satu kelas)

2)      Pembelajaran oleh seorang guru terhadap sekelompok kecil (5-7 orang)

3)      Pembelajaran oleh seotang guru trhadap seorang siswa

4)      Pembelajaran oleh tim guru terhadap sekelompok besar

5)      Pembelajaran oleh tim guru terhadap sekelompok kecil 

Strategi pembelajaran di atas merupakan alternatif yang mungkin dipilih dan digunakan oleh setiap guru. Guru yang mendekati pembelajaran dari aliran filsafat mana pun, aliran psikologi mana pun maupun guru yang menggunakan pendekatan sistem, mempunyai kemungkinan untuk memilih salah satu dari strategi di atas.

Berdasarkan pola hubungan guru dan siswa terdapat tiga jenis strategi pembelajaran, yakni :

1)      Pembelajaran tatap muka

2)      Pembelajaran melalui media

3)      Pembelajaaran tatap muka dan media

Ditinjau berdasarkan pengelolaan pembelajaran, pada umumnya orang mengemukakan ada dua jenis strategi pembelajaran, yaitu :

1)      Pembelajaran yang berpusat pada guru, yang merupakan pilihan bagi guru ketika ingin guru yang lebih aktif (teacher centered)

2)      Pembelajaran yang berpusat pada siswa, merupakan pilihan bagi guru yang menggunakan siswa sebagai pusatnya atau menjungjung keaktifan siswa (student centered)


Berdasarkan pengolahan pesan, terdapat dua jenis strategi pembelajaran, yaitu:

1)      Pembelajaran ekspositorik

2)      Pembelajaran heuristik

Berdasarkan proses berpikir dalam mengolah pesan atau materi pembelajaran, terdapat tiga strategi pembelajaaran, yaitu :

1)      Pembelajaran deduktif

2)      Pembelajaran induktif

3)      Pembelajaran deduktif-induktif



Faktor-Faktor Apa Saja yang Menjadi Bahan Pertimbangan dalam Menentukan Strategi Pembelajaran?

Untuk menyusun langkah-langkah sebuah strategi pembelajaran, ada faktor yang harus diperhatikan. Langkah-langkah tersebut adalah :

1.      Tujuan Pembelajaran

Tujuan merupakan hal yang utama harus diperhatikan dalam memilih sttrategi pembelajaran. Strategi presentasi bisa dibilang lebih tepat apabila digunakan untuk mencapai tujuan dalam aspek kognitif dan psikomotor, tetapi tidak tepat untuk aspek afektif. Tujuan pembelajaran afektif lebih tepat menggunakan pola pembelajaran interaktif karena memerlukan penghayatan terhadap aspek tertentu.

2.      Analisis Sumber Belajar (Kendala)

Menganalisis kendala dari sumber belajar adalah hal yang harus difokuskan di saat merencanakan/menentukan strategi pembalajaran. Para tenaga kependidikan harus mengetahuinya, dan segera mencari penyelesaiannya.

3.      Karakteristik Peserta Didik

Setiap pendidik harus menyadari adanya kenyataan bahwa senantiasa terdapat perbedaan individual di kalangan peserta didik, yakni berbeda dalam kapasitas IQ, motivasi sekolah, minat belajar, kebiasaan, sikap belajar, kapasitas EQ/SQ, pengalaman, dan kepribadian mereka. Sehingga pendidik dapat mengidentifika strategi pembelajaran yang cocok demi mencapai tujuan pembelajaran.

Dilanjut dengan pendapat  Lawrence T. Alexander dan Robert Davis, ada poin berikutnta untuk menyusun langkah membuat strategi pembelajaran, yakni :

4.      Sumber dan Fasilitas untuk Melaksanakan Suatu Strategi Tertentu

Fasilitas seperti media, peralatan, dan ruangan, perlu diperhatikan oleh pendidik. Strategi pembelajaran sangat ditentukan oleh jenis dan jumlah sumber yang tersedia untuk melaksanakan strategi secara efektif.

5.      Karakteristik Teknik Penyajian Tertentu

Unsur pokok yang harus diketahui oleh pendidik adalah sifat dan karakteristik maing-masing metode pembelajaran. Sebab realisasi penggunaan karenanya adalah wajar untuk dapat menentukan pilihan tentang metode tertentu untuk kegiatan pembelajaran, didahului dengan pemahaman tentang sifat dan karakteristik metode-metode tersebut.  

 

Raka Joni (1980) menyebutkan mengenai faktor-faktor penentu aktualisasi pembelajaran dari strategi pembelajaran. Untuk dapat mengelola dan merancang strategi pembelajaran, seorang pengajar hendaknya mengetahui hal apa saja yang termasuk ke dalamnya, faktor- faktor penentu tersebut adalah; Karakteristik mata pelajaran, yang meliputi tujuan, isi pelajaran, urutan, dan cara mengajarinya, karakteristik peserta didik, karakteristik ekonomi dan administrasi pembelajaran, mencakup kualitas dan kuantitas prasarana, alokasi jam pertemuan, dan jumlah siswa dalam kelas, dan karakteristik guru

Pemilihan strategi dengan segala pertimbangannya tidak seyogiayanya dibebankan pada pendidik sendiri-sendiri, melainkan secara bersama, atau bahkan oleh suatu tim khusus. Pemilihan itu merupakan keputusan kebijakan yang bersifat nasional maupun institusional. (Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, 2004)


 

 

Kesimpulan

Dari paparan yang sudah dijelaskan pada makalah ini, penulis menyimpulkan bahwa dalam suatu kegiatan pembelajaran tidak hanya sebatas mentransfer ilmu saja tetapi, tenaga pengajar juga harus memahami banyak hal dan harus merujuk pada strategi dan prinsip pembelajaran yang sesuai. Contohnya guru/instruktur bisa memahami tentang karakteristik siswa, menciptakan suasana belajar yang nyaman, menciptakan motivasi belajar yang tinggi dan tentunya melakukan evaluasi agar tujuan ideal dari suatu pembelajaran dapat tercapai.




DAFTAR PUSTAKA

A.J.Romiszowki. (1981). Designing Intructional Systems : Decision Making in Course Planning and Curriculum Design. London: Kogan Page.

Blackie, D. J. (1976). "Service English" for Students of Science and Technology. 14(2).

Degeng. (1989). Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Gerlach, V. S. (1980). Teaching and Media : a Systematic Approach. Englewood Cliffs: Prentice-Hall.

Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M. S. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Raka Joni, T. (1980). Pengelolaan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Pengembangan.

Reigeluth, C. (1983). Instructional Design Theories and Models : an overview of their current status. Lawrence Erlbaum Associates: Hillsdale, N.J.

Sagala, H. S. (2009). Kemampuan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan : Pemberdayaan Guru, Tenaga Kependidikan dan Masyarakat dalam Manajemen Sekolah. Bandung: Alfabeta.

UNY, I. S. (2011). Cakrawala Pendidikan : Jurnal Ilmiah Pendidikan. 2-11.

 

 


0 Komentar