Pengelolaan Pendidikan dan Implikasinya pada Teknolog Pendidikan

Sumber: freepik.com

 

Apa Itu Administrasi Pendidikan?

Administrasi pendidikan menurut Daryanto adalah tindakan mengoordinasikan perilaku manusia dalam pendidikan agar sumber daya yang ada dapat ditata sebaik mungkin sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif.

Maksud “Tindakan” di sini adalah meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian,. Kommunikasi, supervisi, kepegawaian, pembiayaan, dan penilaian. Semua aktivitas ini dilakukan dalam lingkup pendidikan, seperti: 1) Kurikulum; pendataan bahan ajar yang diajarkan, penjadwalan jam pelajaran, jumlah kelas, evaluasi, kalender pendidikan. 2) Kepegawaian; surat lamaran, surat tugas. 3) Kesiswaan; organisasi, kesehatn dan kesejahteraan siswa, serta penyuluhan. 4) Sarana dan Prasarana, meliputi buku perencanaan pengadaaan barang, pembagian barang, dll. 5) Pembiayaan, meliputi uang pendaftaran siswa, uang gedung, uang seragam, uang peralatan sekolah, dll. 6) Perkantoran,  meliputi buku tamu, buku penting penyelenggaraan pendidikan. 7) Tata lingkungan dan keamanan ligkungan; jadwal penjaga, jadwal kebersihan. 8) Hubungan masyarakat; hasil kerja sama antar sekolah dan masyarakat.

Bagaimana Keterkaitan Teknologi Pendidikan Dengan Pengelolaan Pendidikan?

Merujuk pada (Abdulhaq & Darmawan, 2017) bahwasannya bidang keilmuan Teknologi Pendidikan, dirancang untuk menciptakan profesi yang dapat mengatasi masalah pada sumber-sumber belajar yang dibuat dan bagaimana sumber belajar itu digunakan secara terpadu. Proses tersebut dapat dilakukan dengan beberapa tahap; menganalisa masalah, merancang, melaksanakan, dan menilai usaha dari pemecahan masalah. Hal itu merupakan fungsi dari pengembangan pendidikan. Pengembangan pendidikan sendiri memiliki beberapa garapan, yakni; riset-teori, desain, produksi, evaluasi, seleksi, logistik, pemanfaatan, dan penyebaran. Kesemuanya dapat dikoordinasikan agar menciptakan hasil yang baik. Proses inilah yang termasuk ke dalam fungsi dari manajemen pendidikan. Oleh karena itu, fungsi utama dari  bidang Teknologi Pendidikan adalah sebagai pengelolaan pendidikan dan pengembangan pendidikan & sumber belajar.

Pengelolaan pendidikan perlu dipelajari bagi calon teknolog pendidikan, karena agar: 1) memberikan wawasan komprehensif mengenai pendidikan, 2) memberikan pedoman ke mana pendidikan seharusnya diarahkan, 3) membangun sikap kritis di tengah praktek pendidikan yang sedang berlangsung, 4) ketika ketiga poin sudah didapat, maka akan menghasilkan kinerja yang baik dalam mengelola pendidikan.

Apa Saja Nilai Pedagogis Yang Harus Dimiliki Oleh Guru?

Menurut KBBI, Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam mewujudkan tujuan tersebut, perlu adanya usaha sadar yang harus dilakukan, yakni dengan menyelenggarakan pembelajaran. Pembelajaran merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik dengan menggunakan sumber belajar di lingkungan belajar. Maka seorang guru harus memiliki kemampuan mengajar yang di dalamnya mengandung nilai-nilai pedagogis, seperti

Nilai Psikologis. yakni fokus ke pada pengembangan dari strategi pembelajaran, yang di mana di bagian ini karakteristik siswa menjadi faktor penentu dalam proses pemilihan/perencanaannya. Untuk memahami bagaimana karakteristik dari siswa, seperti; kepribadian, gaya belajar, minat/bakat, dsb, perlu menggunakan pendekatan psikologis.

Nilai Religius. Berkaitan dengan salah satu komponen pembelajaran, yakni tujuan. Kegiatan pembelajaran tidak hanya bertujuan untuk mentransfer pengetahuan saja ketika siswa dituntut untuk menghafal materi. Namun pembelajaran ditujukan untuk transfer karakter, untuk mendampingi manusia sedini mungkin agar menjadi dewasa dan mandiri serta membina hubungan saling bergantung dalam proses mengaktualisasikan seluruh potensinya menjadi manusia paripurna. Dengan membangun karakter yang baik tersebut, maka diperlukan penerapan nilai agama sebagai pedoman hidup yang sesungguhnya di kehidupan sehari-hari, salah satunya pada kegiatan pembelajaran.

Nilai Sosial. Nilai ini bisa dihadirkan karena dapat mengembangkan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Guru sebagai pendidik menjadi teladan yang baik dalam bersosial, guru juga dapat membimbing siswa dan membebaskannya berpendapat serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

Tugas seorang pendidik dari perspektif teknologi pendidikan adalah sebagai perekayasa pembelajaran, yang tercantum pada Naskah Akademik tentang jabatan fungsional Teknologi Pendidikan. Tugas pokok tersebut ialah sebagai berikut:

a perancangan dan pengembangan proses, sumber, dan sistem dalam pembelajaran

b memproduksi bahan belajar

c penyediaan sarana dan prasarana belajar

d pemilihan dan penilaian sistrem dan komponen sistem pembelajaran

e pemanfaatan proses dan sumber belajar

f penyebaran konsep dan temuan teknologi pendidikan

g pengelolaan kegiatan pengembangan dan pemandaatan sumber belajar

h perumusan bahan kebijakan teknologi

 

Menurut Ibrahim Bafadal, manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan  adalah suatu proses kerja sama pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien meliputi perencanaan, pengadaan, pendistribusian, penggunaan, pemeliharaan, inventarisasi, penghapusan.

Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan  adalah kegiatan yang berfokus ke pada pengelolaan dari peralatan, perlengkapan, dan fasilitas di sekolah demi menunjang keefektifan dari suatu pembelajaran.

Sarana sendiri menurut KBBI adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat bantu media dalam maksud mencapai tujuan, sedangkan prasarana adalah penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek, dsb). Maka dapat diartikan bahwa sarana prasarana ini adalah alat penunjang keberhasilan, salah satunya dalam proses pembelajaran (dengan ciri prestasi belajar siswa membaik). Contoh, siswa di sekolah yang menyediakan laboratorium komputer dapat mengoperasikan komputer, dibanding siswa yang berasal dari sekolah tanpa fasilitas tersebut.

 

Dalam struktur organisasi di satuan pendidikan, terdapat beberapa komponen yang hadir sehingga membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut terdiri dari beberapa jabatan. Jabatan paling tinggi adalah kepala sekolah, yang bertugas dari segi kepemimpinan, baik menyusun proker, mengawasi proses keberlangsungan belajar, pembina kesiswaan, dan hubungan sekolah. Jabatan kedua tertinggi adalah wakil kepala sekolah, bertugas membantu kepala sekolah dari aspek mana pun. Ketiga, ahli kurikulum,  bertugas untuk mengembangkan kurikulum. Keempat, kesiswaan, untuk membidangi semua urusan kesiswaan. Kelima, bagian sarana dan prasarana, memiliki tanggung jawb dalam inventarisasi barang. Keenam, humas,bertugas untuk membina kerjasama dengan masyarakat sekitar sekolah. Ketujuh, guru mata pelajaran. Kedelapan, wali kelas. kesembilan, bimbingan konseling, bertugas mengurusi bidangnya. Terakhir, tata usaha, memiliki tugas untuk mengelola keuangan sekolah dan administrasi.

Masalah dalam bidang pendidikan yang terjadi ketika pandemi covid-19 adalah terjadinya learning loss pada peserta didik karena terkendalanya transferilmu dan minimnya infrastruktur & jaringan internet. Kemudian, pendidik tidak tahu bagaimana sikap orangtua peserta didik di rumah, mereka harus membagi waktunya dengan membimbing sekaligus bekerja. Kadangkala mereka lelah, pada akhirnya menjadi emosional dan berujung pada kekerasan. Dengan begitu peserta didik semakin tertekan dan tidak mau belajar. Problem tersebut adalah tantangan tersendiri bagi pendidik di era pandemi covid-19 ini. Cara mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memberi sosialisasi kecil ke pada orang tua, bahwasannya pendidikan bukanlah tanggung jawab guru, melainkan masyarakat. Maka setiap orang harus menjadi guru, demi keberlangsungan kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan. Yayasan Nurani Dunia yang dikawal oleh Kemenko PMK dan bekerjasama dengan ITB & Unpad sudah menciptakan salah satu solusi dari segi gawai & internet, yakni dengan melakukan sebuah pengembangan inovasi TIK, yakni dengan memanfaatkan televisi untuk disambungkan ke internet, agar bisa digunakan secara bersamaan di daerah 3T.

Daftar Pustaka

Abdulhaq, I., & Darmawan, D. (2017). Teknologi Pendidikan. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Mulyono. (2008). Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz.

Saud, U. S. (2018). Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

 

 

0 Komentar