Sumber: freepik.com |
Apa Itu Administrasi Pendidikan?
Administrasi pendidikan menurut Daryanto adalah tindakan
mengoordinasikan perilaku manusia dalam pendidikan agar sumber daya yang ada
dapat ditata sebaik mungkin sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara
produktif.
Maksud “Tindakan” di sini adalah meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengoordinasian,. Kommunikasi, supervisi, kepegawaian,
pembiayaan, dan penilaian. Semua aktivitas ini dilakukan dalam lingkup
pendidikan, seperti: 1) Kurikulum; pendataan bahan ajar yang diajarkan,
penjadwalan jam pelajaran, jumlah kelas, evaluasi, kalender pendidikan. 2) Kepegawaian;
surat lamaran, surat tugas. 3) Kesiswaan; organisasi, kesehatn dan
kesejahteraan siswa, serta penyuluhan. 4) Sarana dan Prasarana, meliputi buku
perencanaan pengadaaan barang, pembagian barang, dll. 5) Pembiayaan, meliputi uang
pendaftaran siswa, uang gedung, uang seragam, uang peralatan sekolah, dll. 6) Perkantoran, meliputi buku tamu, buku penting
penyelenggaraan pendidikan. 7) Tata lingkungan dan keamanan ligkungan; jadwal
penjaga, jadwal kebersihan. 8) Hubungan masyarakat; hasil kerja sama antar
sekolah dan masyarakat.
Bagaimana Keterkaitan Teknologi Pendidikan Dengan Pengelolaan Pendidikan?
Merujuk pada
Pengelolaan pendidikan perlu dipelajari
bagi calon teknolog pendidikan, karena agar: 1) memberikan wawasan komprehensif
mengenai pendidikan, 2) memberikan pedoman ke mana pendidikan seharusnya
diarahkan, 3) membangun sikap kritis di tengah praktek pendidikan yang sedang
berlangsung, 4) ketika ketiga poin sudah didapat, maka akan menghasilkan
kinerja yang baik dalam mengelola pendidikan.
Apa Saja Nilai Pedagogis Yang Harus Dimiliki Oleh
Guru?
Menurut KBBI, Pendidikan adalah proses pengubahan
sikap dan tata laku seseorang ataau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan bertujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam mewujudkan tujuan tersebut, perlu adanya
usaha sadar yang harus dilakukan, yakni dengan menyelenggarakan pembelajaran.
Pembelajaran merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik dengan
menggunakan sumber belajar di lingkungan belajar. Maka seorang guru harus
memiliki kemampuan mengajar yang di dalamnya mengandung nilai-nilai pedagogis,
seperti
Nilai Psikologis. yakni fokus ke pada pengembangan
dari strategi pembelajaran, yang di mana di bagian ini karakteristik siswa
menjadi faktor penentu dalam proses pemilihan/perencanaannya. Untuk memahami
bagaimana karakteristik dari siswa, seperti; kepribadian, gaya belajar,
minat/bakat, dsb, perlu menggunakan pendekatan psikologis.
Nilai Religius. Berkaitan dengan salah satu komponen
pembelajaran, yakni tujuan. Kegiatan pembelajaran tidak hanya bertujuan untuk
mentransfer pengetahuan saja ketika siswa dituntut untuk menghafal materi. Namun
pembelajaran ditujukan untuk transfer karakter, untuk mendampingi manusia
sedini mungkin agar menjadi dewasa dan mandiri serta membina hubungan saling
bergantung dalam proses mengaktualisasikan seluruh potensinya menjadi manusia
paripurna. Dengan membangun karakter yang baik tersebut, maka diperlukan
penerapan nilai agama sebagai pedoman hidup yang sesungguhnya di kehidupan
sehari-hari, salah satunya pada kegiatan pembelajaran.
Nilai Sosial. Nilai ini bisa dihadirkan karena dapat
mengembangkan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Guru sebagai
pendidik menjadi teladan yang baik dalam bersosial, guru juga dapat membimbing
siswa dan membebaskannya berpendapat serta menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif.
Tugas seorang pendidik dari perspektif teknologi pendidikan
adalah sebagai perekayasa pembelajaran, yang tercantum pada Naskah Akademik
tentang jabatan fungsional Teknologi Pendidikan. Tugas pokok tersebut ialah
sebagai berikut:
a perancangan dan pengembangan proses, sumber, dan
sistem dalam pembelajaran
b memproduksi bahan belajar
c penyediaan sarana dan prasarana belajar
d pemilihan dan penilaian sistrem dan komponen sistem
pembelajaran
e pemanfaatan proses dan sumber belajar
f penyebaran konsep dan temuan teknologi pendidikan
g pengelolaan kegiatan pengembangan dan pemandaatan
sumber belajar
h perumusan bahan kebijakan teknologi
Menurut Ibrahim Bafadal, manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan adalah suatu proses kerja sama pendayagunaan
semua perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien meliputi perencanaan,
pengadaan, pendistribusian, penggunaan, pemeliharaan, inventarisasi,
penghapusan.
Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan adalah kegiatan yang berfokus ke pada
pengelolaan dari peralatan, perlengkapan, dan fasilitas di sekolah demi
menunjang keefektifan dari suatu pembelajaran.
Sarana sendiri menurut KBBI adalah segala sesuatu yang
dapat dipakai sebagai alat bantu media dalam maksud mencapai tujuan, sedangkan
prasarana adalah penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha,
pembangunan, proyek, dsb). Maka dapat diartikan bahwa sarana prasarana ini
adalah alat penunjang keberhasilan, salah satunya dalam proses pembelajaran
(dengan ciri prestasi belajar siswa membaik). Contoh, siswa di sekolah yang
menyediakan laboratorium komputer dapat mengoperasikan komputer, dibanding
siswa yang berasal dari sekolah tanpa fasilitas tersebut.
Dalam struktur organisasi di satuan pendidikan,
terdapat beberapa komponen yang hadir sehingga membentuk satu kesatuan.
Komponen tersebut terdiri dari beberapa jabatan. Jabatan paling tinggi adalah
kepala sekolah, yang bertugas dari segi kepemimpinan, baik menyusun proker,
mengawasi proses keberlangsungan belajar, pembina kesiswaan, dan hubungan
sekolah. Jabatan kedua tertinggi adalah wakil kepala sekolah, bertugas membantu
kepala sekolah dari aspek mana pun. Ketiga, ahli kurikulum, bertugas untuk mengembangkan kurikulum.
Keempat, kesiswaan, untuk membidangi semua urusan kesiswaan. Kelima, bagian
sarana dan prasarana, memiliki tanggung jawb dalam inventarisasi barang.
Keenam, humas,bertugas untuk membina kerjasama dengan masyarakat sekitar
sekolah. Ketujuh, guru mata pelajaran. Kedelapan, wali kelas. kesembilan,
bimbingan konseling, bertugas mengurusi bidangnya. Terakhir, tata usaha,
memiliki tugas untuk mengelola keuangan sekolah dan administrasi.
Masalah dalam bidang pendidikan yang terjadi ketika
pandemi covid-19 adalah terjadinya learning loss pada peserta didik karena
terkendalanya transferilmu dan minimnya infrastruktur & jaringan internet.
Kemudian, pendidik tidak tahu bagaimana sikap orangtua peserta didik di rumah,
mereka harus membagi waktunya dengan membimbing sekaligus bekerja. Kadangkala
mereka lelah, pada akhirnya menjadi emosional dan berujung pada kekerasan.
Dengan begitu peserta didik semakin tertekan dan tidak mau belajar. Problem
tersebut adalah tantangan tersendiri bagi pendidik di era pandemi covid-19 ini.
Cara mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memberi sosialisasi kecil ke
pada orang tua, bahwasannya pendidikan bukanlah tanggung jawab guru, melainkan
masyarakat. Maka setiap orang harus menjadi guru, demi keberlangsungan kegiatan
pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan. Yayasan Nurani Dunia yang
dikawal oleh Kemenko PMK dan bekerjasama dengan ITB & Unpad sudah
menciptakan salah satu solusi dari segi gawai & internet, yakni dengan
melakukan sebuah pengembangan inovasi TIK, yakni dengan memanfaatkan televisi
untuk disambungkan ke internet, agar bisa digunakan secara bersamaan di daerah
3T.
Daftar Pustaka
Abdulhaq, I.,
& Darmawan, D. (2017). Teknologi Pendidikan. Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA.
Mulyono. (2008). Manajemen
Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz.
Saud, U. S.
(2018). Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
0 Komentar